Minggu, 28 Juni 2009

Awas Makanan Berformalin.

Lama sekali saya tidak menulis diblog kolom kesehatan ini karena banyaknya kesibukan offline, sekarang saya udah bisa sering online lagi dan menulis lagi, mohon maaf bagi yang sudah berkomentar dan belum saya jawab, nanti pasti saya balas semua ..senyum, harap bersabar ya.

Ada banyak pertanyaan yang sering dilontarkan mengenai formalin, terutama makanan apa yang sering kali diawetkan dengan formalin, kemudian apakah bahayanya formalin itu.

Formalin sebetulnya adalah nama zat kimia yang terdiri dari campuran formaldehid, metanol dan air. Karena itu banyak digunakan sebagai pengawet mayat. Tetapi akhir akhir ini sering disalah gunakan sebagai pengawet makanan. Misalnya jika formalin ini kita campurkan ke suatu bahan contohnya daging ikan, maka formalin ini akan diserap oleh daging ikan dengan mudah, kemudian formalin akan mengeluarkan sel sel dari daging ikan tersebut dan menggantikannya dengan formaldehid yang lebih kaku.

Hasilnya daging ikan tadi akan awet atau bertahan dalam waktu yang lama, disamping itu daging ikan tadi tidak akan membusuk karena formalin tadi mampu membunuh mikroba atau kuman kuman kecil yang biasanya berperan dalam proses pembusukan. Coba kita bayangkan apabila daging yang sudah diawetkan dengan formalin tadi kita makan...sedih, tentu membahayakan sekali.

Sedangkan bila dipakai untuk mengawetkan mayat, jelas sangat membantu, karena mayat cepat sekali membusuk, dengan memakai formalin ini maka, mayat itu dapat bertahan cukup lama. memangnya kenapa mayat kok diawetkan? Pada beberapa kasus mayat memang diperlukan untuk diteliti seperti praktikum anatomi yang mengunakan mayat sebagai bahan praktikum.

Karena daya awetnya yang luar biasa itu maka disalah gunakan sebagai pengawet makanan, padahal pemerintah sudah mengeluarkan undang undang yang melarang penggunaan formalin pada makanan. Tetapi nyatanya masih banyak ditemukan dipasaran makanan yang berformalin beredar dengan bebas.

Makanan yang sering kali diawetkan menggunakan formalin biasanya :
Mie, ikan segar, ikan asin, tahu dll. Bedanya dengan makanan yang diberi formalin dengan yang tidak adalah makanan ini tampak lebih kenyal, lebih mengkilat, lebih liat dan tidak dikerubuti oleh lalat meskipun sudah beberapa hari. Bahkan akhir akhir ini, banyak beredar bahan makanan lain yang mengandung formalin seperti permen, susu dll. Tetapi tampaknya pemerintah cukup sigap dengan cepat cepat melakukan pemeriksaan melalui balai pom.

Apa efek formalin ini ?

Jika sering memakan makanan yang diawetkan dengan formalin, maka lama kelamaan akan dapat menyebabkan iritasi pada lambung sehingga bisa menimbulkan muntah darah, atau diare yang bercampur dengan darah, atau bisa juga kencing darah dan berpotensi menimbulkan kematian. Tetapi hal ini jarang terjadi karena diperlukan dosis formalin yang besar.

Yang paling sering adalah keracunan kronis akibat sering memakan makanan yang diawetkan dengan formalin biasanya yang rusak adalah organ ginjal atau dapat menimbulkan kanker dikemudian hari. Jadi hati hati membeli makanan dan mengkonsumsi makanan. Harus waspada terhadap makanan yang mengunakan formalin sebagai pengawet.

Kamis, 04 Juni 2009

Bahaya Energy Drinks

Kandungan utama minuman yang juga disebut "smart drink" ini adalah kafein. Bila diminum dalam takaran normal bagi orang yang sehat, tidak jadi masalah. Namun, bagi mereka yang berisiko mengidap penyakit jantung, minuman jenis ini sebaiknya tidak dikonsumsi. Mengapa?

Mengandung Kafein

Ya, sekarang banyak sekali beredar di pasaran beraneka merek jenis minuman yang di Barat orang menyebutnya sebagai energy drinks. Ada juga yang menjulukinya "smart drinks" karena bikin yang meminumnya merasa lebih cerdas (baca: segar).

Mengapa bikin segar? Karena minuman tersebut mengandung kopi (caffeine), selain taurine, gula, dan suplemen vitamin. Buat orang sehat, minum kopi selain menyegarkan, tentu tidak membahayakan kesehatan, asal porsinya tidak berlebihan.

Rata-rata energy drinks mengandung kafein dan taurine 100 mg. Takaran kopi dosis itu masih dalam batas tidak membahayakan. Seperti minuman keras, kopi bukan barang berbahaya jika diminum secukupnya. Selain menyegarkan, kopi juga ada sisi manfaatnya. Ia sekelompok dengan teh dan cola.

Yang perlu diwaspadai bila kopi dikonsumsi mereka yang sudah mengidap penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular), atau yang berisiko memasuki kelompok penyakit itu, yaitu yang memiliki orangtua, saudara kandung dengan penyakit itu, atau kencing manis, kegemukan, perokok, dan stres berat.

Pilih penyegar lain

Walaupun belum mengidap jantung dan atau darah tinggi, baru sekadar berisiko terkena penyakit itu pun sebaiknya menjauhkan diri dari kopi, apalagi alkohol dan sejenisnya. Mengapa?

Karena kopi, seperti juga alkohol, akan meninggikan tekanan darah, selain berpotensi mengacaukan detak jantung. Bila sudah mengidap kedua penyakit itu, minum kopi jelas buruk akibatnya, sehingga sebaiknya dijauhi.

Awal bulan April ini seorang dokter dari Henry Ford Hospital Detroit, AS, Dr. James S.Kalus, mengingatkan bahaya energy drinks yang berisi kopi, kendati hanya 100 mg saja. Apalagi bila lebih dari itu, sebaiknya tidak dikonsumsi. Dalam 500 mililiter energy drinks rata-rata terkandung 100 mg kafein, takaran tertinggi agar efeknya tidak berbalik jadi buruk.

Saran saya, hentikan kebiasaan itu. Rasa segar bisa diperoleh dengan cara lain yang lebih menyehatkan, antara lain berjalan kaki tergopoh-gopoh rutin setiap hari 40-45 menit. Kafein benar memberikan sensasi segar karena menderaskan aliran darah dengan memacu degup jantung, dan tekanan darah dibuat meninggi.

Untuk mencapai kondisi itu sebetulnya dapat dengan bergiat fisik. Orang yang tidak terbiasa beraktivitas fisik merasa lebih segar dipacu oleh kimiawi kafein dalam kopi. Kopi selain menyegarkan, sekali lagi, kafein yang dikandungnya menyimpan bahaya. Serangan jantung sehabis minum energy drinks bisa saja tercetus bila bakat untuk itu sudah ada di badan sejak lama. Salam.

Oleh:
Dr. Handrawan Nadesul
Dokter Umum

Sumber: Senior